CALIFORNIA - Sony Picture diyakini akan memperoleh hak pembuatan film mengenai perjalan hidup Steve Jobs yang terispirasi dari buku biografinya.
Biografi Steve Jobs yang saat ini memperolah banyak permintaan dari pembaca, khususnya di Amerika Serikat (AS) ditulis oleh mantan ketua CNN dan editor pelaksana Time Magazine, Walter Isaacson. Sebelumnya biografi ini memang dijadwalkan akan dipublikasika pada 21 November, namun karena banyaknya permintaan membuat peluncurannya dimajukan menjadi tanggal 24 Oktober.
Biografi yang ditulis Isaacson ini terdiri lebih dari 40 wawancara khusus dengan Steve Jobs. Proses wawancara sendiri berlangsung selama dua tahun. Mulai dari keluarga, teman, rekan kerja, bahkan pesaing bisnis juga ikut berkontribusi dalam pembuatan biografi ini.
Situs Deadline.com melaporkan Sony Picture telah membuat kesepakatan dengan Isaacson dan penerbit dengan memberikan USD3 juta jika film tersebut jadi diproduksi dan memberikan uang jaminan sebesar USD 1 juta jika film itu tidak jadi diproduksi oleh Sony Picture. Demikian seperti dikutip Yahoo News, Sabtu (8/10/2011).
Sony juga diketahui selalu berhasil mengangkat film yang didasarkan pada sebuah biografi, seperti The Social Network dan Moneyball, dengan mengangkat kisah nyata dalam berbisnis dalam sebuah film yang berkualitas.
Jika Sony Picture bisa mendatangkan produser handal seperti Aaron Sorkin yang menulis kedua film sukses yang disebutkan di atas, maka kisah hidup Steve Jobs mungkin memiliki skenario yang sangat menarik sebagai film yang patut untuk ditonton.
sumber
Sabtu, 08 Oktober 2011
11 Cara Membuat Otak Anda Lebih Cerdas
Para ilmuwan dari University of California, Berkeley, AS, pernah meneliti otak tikus. Mereka menemukan, otak tikus tumbuh sebesar 4 persen saat mereka dipaksa menjalankan tugas mental setiap hari, misalnya mencari jalan keluar dari lorong yang berliku, memanjat tangga, dan bersosialisasi dengan tikus lain.
Nah, otak tikus saja bisa dilatih untuk tumbuh, apalagi otak manusia. Makin dilatih, otak kita pasti kian tajam. Kehilangan daya ingat dalam jumlah tertentu pada usia berapa pun adalah wajar, sama seperti terjadinya perubahan pada organ tubuh lain. Yang penting, jangan malas untuk rajin melatih otak kita agar daya ingat tetap kuat sepanjang masa.
Inilah 11 Cara membuat Otak Anda Lebih Cerdas:
1. Latih kemampuan mengamati.
Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit.
2. Asah indra.
Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas atau dingin udara di sekitar Anda.
3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya.
Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa mengingat lebih banyak.
4. Pelajari sesuatu yang baru.
Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang Anda, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, dan lain-lain.
5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak.
Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu, atau berlatih menulis halus.
6. Tekuni hobi.
Gunakan kesempatan untuk mengembangkan hobi Anda.
7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.
8. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai.
Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing.
9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang, misalnya 32145687390282930498.
Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.
10. Ingat perjalanan pribadi.
Apa yang sedang Anda kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00, misalnya. Dengan siapa, di mana, dan seterusnya.
11. Ingat dan teliti ulang pengeluaran harian.
Apa yang Anda beli kemarin? Berapa uang yang ada dalam dompet Anda sekarang? Kapan Anda terakhir mengambil uang tunai, dan seterusnya.
Latihan-latihan ini akan memungkinkan sel otak tetap aktif dan jaringan penghubung antarsel otak semakin rapat. Kegiatan mental yang menantang meningkatkan jumlah sirkuit aktif atau sinapsis dalam otak. Semakin banyak sirkuit, semakin banyak asosiasi, makin besar pula kemampuan mengingat.
sumber
SUKSES Dengan Jalan Pintas
Saya yakin semua orang kalau disuruh milih: Sukses sekarang atau nanti umur 50 tahun, semua akan milih untuk sukses sekarang. Ingat ya, ketika saya ngomong tentang sukses, bukan selalu tentang uang. Tapi kalau itulah salah satu arti sukses menurut Agan, juga ngga salah koq.
Tau dong yang namanya Nazaruddin yang ngetop itu? Iya, mantan Bendahara Umum partai besar yang sempat jadi buron International Police (InterPol)? Kalau ngga salah umurnya baru 32-33 tahun. Ketika dia masih buron, ada 1 TV swasta yang menyorot rumah tempat tinggalnya di daerah Pejaten. Busyeeetttttt, gede abis!
Saya langsung bilang ke my wifey, "Wah, enak ya umur segitu udah punya rumah segitu gede?" Saya aja uangnya masih diputer sana sini untuk kepentingan bisnis. Saya becandain dia, "Korupsi aja aaaah." My wifey nanggepin dengan serius, "Trus, sekarang si Nazaruddin lagi di mana? Buron kan? Mau? Istri dan anak-anaknya gimana? Emang enak?"
Kalau nanti di pengadilan terbukti bersalah, Nazaruddin adalah satu dari JUTAAN masyarakat Indonesia yang terlibat praktek KORUPSI, memperkaya diri sendiri (dan juga sekelompok orang, organisasi, perusahaan). Kenapa saya bilang "jutaan"?
Disepanjang perjalanan karir saya selama 10 tahun lebih, saya sudah memberikan Surat Peringatan (SP) ke ratusan karyawan, dan memecat puluhan orang. Memang kebanyakan karena kinerja mereka yang di bawah standard perusahaan, alias ngerjain job description aja ngga becus. Tapi, lebih dari 10 orang yang telah saya pecat karena ketauan korupsi.
Bagi saya, apabila seseorang mengambil uang Rp.10,000,- (sepuluh ribu rupiah) dari perusahaan, yang jelas-jelas bukan miliknya, dia sudah korupsi. Dia bersalah. Dan, tidak ada ampun, harus dikeluarkan. Ya, bukan hanya yang mengambil Rp.1,000,000,- atau Rp. 10,000,000,- atau Rp. 100,000,000,- yang harus dipecat, yang ngambil Rp. 10,000,- juga harus dipecat. Kenapa?
Karena orang yang mengambil uang Rp. 10,000,- itu karena pada saat itu dia hanya memiliki kesempatan mengambil sejumlah itu. Dengan mental koruptor seperti itu, apabila waktu itu ada Rp. 10,000,000,000, mungkin itulah yang akan dia ambil. Jadi, sebelum dia korupsi lebih besar, ya sebaiknya dipecat. Itu prinsip manajemen saya.
Jadi, apakah benar bahwa sukses itu ada jalan pintasnya? Tergantung dari sudut pandang apa kita mau menjawabnya. Secara umum, kalau jalan pintas yang dimaksud adalah dengan korupsi, maka jawaban seharusnya adalah: TIDAK ADA JALAN PINTAS!
Tapi, kalau jalan pintas yang dimaksud adalah untuk mempercepat perjalanan ke arti sebuah kesuksesan, menurut saya jawabannya: ADA. Apa itu? Dengan mau selalu belajar dari orang lain, keadaan, buku, TV, radio, majalah, dan lain-lain. Mungkin Agan bertanya, "Loh, itu mah bukan jalan pintas!"
Ilustrasinya begini:
- Si A umur 25 tahun, menduduki jabatan Manajer sebuah perusahaan. Tiap hari dia lakuin rutinitas kerjanya saja
- Si B, umur 25 tahun, juga menduduki jabatan Manajer di sebuah perusahaan. Selain melakukan rutinitas kerjanya, dia juga memiliki banyak teman, senang baca buku, selalu beli dan baca majalah-majalah yang menyangkut kerjanya, memperluas wawasan dengan menonton berita-berita di TV dan radio, dst.
Menurut Agan, siapa diantara keduanya yang akan memiliki chance untuk sukses 'lebih cepat'?
Coba deh, untuk milih jalan pintas untuk menuju kesuksesan JANGAN dengan cara korupsi, menipu atau memanipulasi orang lain, tapi dengan cara-cara yang sifatnya positif: selalu mau belajar, perbanyak teman, miliki mentor, membaca buku-koran-majalah, menonton berita-berita di TV-radio, bahkan dengan travelling.
See you ON TOP!
Billy Boen
www.billyboen.com
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)
INFO LENGKAP SEMINAR Young On Top Kaskus Community -> http://www.kaskus.us/showthread.php?p=520765136
Tau dong yang namanya Nazaruddin yang ngetop itu? Iya, mantan Bendahara Umum partai besar yang sempat jadi buron International Police (InterPol)? Kalau ngga salah umurnya baru 32-33 tahun. Ketika dia masih buron, ada 1 TV swasta yang menyorot rumah tempat tinggalnya di daerah Pejaten. Busyeeetttttt, gede abis!
Saya langsung bilang ke my wifey, "Wah, enak ya umur segitu udah punya rumah segitu gede?" Saya aja uangnya masih diputer sana sini untuk kepentingan bisnis. Saya becandain dia, "Korupsi aja aaaah." My wifey nanggepin dengan serius, "Trus, sekarang si Nazaruddin lagi di mana? Buron kan? Mau? Istri dan anak-anaknya gimana? Emang enak?"
Kalau nanti di pengadilan terbukti bersalah, Nazaruddin adalah satu dari JUTAAN masyarakat Indonesia yang terlibat praktek KORUPSI, memperkaya diri sendiri (dan juga sekelompok orang, organisasi, perusahaan). Kenapa saya bilang "jutaan"?
Disepanjang perjalanan karir saya selama 10 tahun lebih, saya sudah memberikan Surat Peringatan (SP) ke ratusan karyawan, dan memecat puluhan orang. Memang kebanyakan karena kinerja mereka yang di bawah standard perusahaan, alias ngerjain job description aja ngga becus. Tapi, lebih dari 10 orang yang telah saya pecat karena ketauan korupsi.
Bagi saya, apabila seseorang mengambil uang Rp.10,000,- (sepuluh ribu rupiah) dari perusahaan, yang jelas-jelas bukan miliknya, dia sudah korupsi. Dia bersalah. Dan, tidak ada ampun, harus dikeluarkan. Ya, bukan hanya yang mengambil Rp.1,000,000,- atau Rp. 10,000,000,- atau Rp. 100,000,000,- yang harus dipecat, yang ngambil Rp. 10,000,- juga harus dipecat. Kenapa?
Karena orang yang mengambil uang Rp. 10,000,- itu karena pada saat itu dia hanya memiliki kesempatan mengambil sejumlah itu. Dengan mental koruptor seperti itu, apabila waktu itu ada Rp. 10,000,000,000, mungkin itulah yang akan dia ambil. Jadi, sebelum dia korupsi lebih besar, ya sebaiknya dipecat. Itu prinsip manajemen saya.
Jadi, apakah benar bahwa sukses itu ada jalan pintasnya? Tergantung dari sudut pandang apa kita mau menjawabnya. Secara umum, kalau jalan pintas yang dimaksud adalah dengan korupsi, maka jawaban seharusnya adalah: TIDAK ADA JALAN PINTAS!
Tapi, kalau jalan pintas yang dimaksud adalah untuk mempercepat perjalanan ke arti sebuah kesuksesan, menurut saya jawabannya: ADA. Apa itu? Dengan mau selalu belajar dari orang lain, keadaan, buku, TV, radio, majalah, dan lain-lain. Mungkin Agan bertanya, "Loh, itu mah bukan jalan pintas!"
Ilustrasinya begini:
- Si A umur 25 tahun, menduduki jabatan Manajer sebuah perusahaan. Tiap hari dia lakuin rutinitas kerjanya saja
- Si B, umur 25 tahun, juga menduduki jabatan Manajer di sebuah perusahaan. Selain melakukan rutinitas kerjanya, dia juga memiliki banyak teman, senang baca buku, selalu beli dan baca majalah-majalah yang menyangkut kerjanya, memperluas wawasan dengan menonton berita-berita di TV dan radio, dst.
Menurut Agan, siapa diantara keduanya yang akan memiliki chance untuk sukses 'lebih cepat'?
Coba deh, untuk milih jalan pintas untuk menuju kesuksesan JANGAN dengan cara korupsi, menipu atau memanipulasi orang lain, tapi dengan cara-cara yang sifatnya positif: selalu mau belajar, perbanyak teman, miliki mentor, membaca buku-koran-majalah, menonton berita-berita di TV-radio, bahkan dengan travelling.
See you ON TOP!
Billy Boen
www.billyboen.com
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)
INFO LENGKAP SEMINAR Young On Top Kaskus Community -> http://www.kaskus.us/showthread.php?p=520765136
Langganan:
Postingan (Atom)